Mengenal Keunikan Candi Borobudur: Situs Warisan Dunia

Mengenal Keunikan Candi Borobudur: Situs Warisan Dunia – – Indonesia dikenal memiliki banyak situs sejarah, termasuk candi yang mempengaruhi perkembangan agama Hindu dan Budha di Indonesia. Salah satunya adalah Candi Borobudur yang erat kaitannya dengan masuknya Buddha ke Indonesia. Terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.

Rencana pemerintah menaikkan harga tiket objek wisata bersejarah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah menuai banyak pro dan kontra di masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan harga terbaru Borobudur untuk warga sekitar Rp 750.000 per orang.

Mengenal Keunikan Candi Borobudur: Situs Warisan Dunia

Mengenal Keunikan Candi Borobudur: Situs Warisan Dunia

Harga tersebut diketahui 15 kali lebih mahal dibandingkan harga tiket saat ini yang hanya Rp 50.000 per orang. Sementara itu, pemerintah juga berencana menaikkan biaya turis asing hingga US$100 atau sekitar Rp 1,4 juta. Meski begitu, pelajar mendapatkan harga tiket yang masih cukup terjangkau yakni Rp 5.000 per orang.

Mengenal Asal Usul Candi Borobudur, Warisan Sejarah Indonesia Yang Mendunia!

Pemerintah mengakui rencana ini merupakan upaya menjaga atau melestarikan situs bersejarah. Kenaikan harga tiket akan dibarengi dengan pemberlakuan pembatasan jumlah wisatawan sekitar 1.200 orang per hari.

Rencana kenaikan tarif masuk Candi Borobudur sebagai salah satu peninggalan penting Dinasti Syailendra pun mendapat komentar dari berbagai pakar sejarah, salah satunya Guru Besar Sejarah UGM Jogja, Prof. Ph.D.Sc. Sri Margana, M.Hum. Sri Margana menilai kenaikan harga hanya strategi pemerintah yang tidak ingin merugi. Sebab, kenaikan tarif tersebut bertepatan dengan rencana pembatasan jumlah pengunjung karena warisan budaya.

Candi Borobudur sendiri mempunyai sejarah panjang di nusantara. Tempat ini merupakan bukti sejarah penting berkembangnya agama Budha di Indonesia.

Pembahasan mengenai asal usul dan sejarah Candi Borobudur diketahui mengandung cerita yang panjang. Dilansir dari website Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Candi Borobudur diyakini pertama kali didirikan pada tahun 750-842. Masehi oleh pemerintahan Dinasti Syailendra. Proses pembangunan candi Borobudur dinilai dilakukan secara gotong royong dan selangkah demi selangkah sebagai wujud kebaikan dalam ajaran agama Buddha.

Candi Borobudur, Candi Buddha Terbesar Di Dunia! • Warisan Budaya Indonesia

Sedangkan menurut situs Pusat Konservasi Borobudur, sejarawan J.G. de Casparis menyatakan bahwa pendiri Candi Borobudur adalah Raja Samaratungga yang memerintah pada tahun 782 hingga 812, pada masa Dinasti Syailendra. Candi Borobudur didirikan untuk memuliakan agama Budha Mahayana.

Namun menurut Pesona Candi Borobudur Sebagai Wisata Budaya di Jawa Tengah karya Reza Ayu Dewanti, Candi Borobudur pada dasarnya dibangun sebagai bentuk pemuliaan terhadap raja-raja Syailendra (775-850 M) yang dipertemukan kembali dengan dewa asal mereka.

Sejarah Peter Carey mengatakan Candi Borobudur merupakan monumen keagamaan yang digunakan sebagai tempat kontemplasi. Selain itu, Candi Borobudur melambangkan perjalanan Buddha dan merupakan simbol hubungan antara raja dan rakyatnya.

Mengenal Keunikan Candi Borobudur: Situs Warisan Dunia

Hingga saat ini belum ada sumber tertulis yang menyebutkan kapan Candi Borobudur didirikan dan berapa lama waktu pembangunannya. Penentuan kapan Candi Borobudur didirikan masih merupakan hasil penafsiran prasasti bernomor yang diyakini dibuat pada tahun 824 Masehi. Selain itu terdapat prasasti Sri Kahulunan yang diperkirakan dibuat pada tahun 842 Masehi.

Fakta Menarik Seputar Candi Borobudur Warisan Dunia 0

Menurut Balai Konservasi Borobudur, struktur Candi Borobudur terdiri dari sembilan teras dan satu stupa induk di puncaknya. Kesembilan teras tersebut terdiri dari enam teras dengan denah persegi dan tiga teras dengan denah melingkar. Menurut legenda, arsitek yang merancang Candi Borobudur adalah seorang bernama Gunadharma. Namun, secara historis, kebenarannya belum bisa diketahui secara pasti.

Proses pembangunan candi Borobudur memakan waktu yang sangat lama selama ratusan tahun hingga akhirnya selesai pada masa pemerintahan Raja Samaratunga pada tahun 825 Masehi. Candi Borobudur dibangun dalam lima tahap. Menurut catatan sejarah yang ada, Candi Borobudur merupakan simbol alam semesta.

Bentuk arsitektur candi Borobudur yang berbentuk setengah bola melambangkan ajaran agama Budha yaitu tiga tingkat alam semesta, Kamadhatu yang berisi relief manusia dengan hawa nafsunya (dunia nafsu) dan Rupadhatu yang menggambarkan manusia berjuang melawan hawa nafsunya (dunia nafsu). dunia keinginan). dunia bentuk). Arupadhatu (dunia yang belum berbentuk). Sedangkan pada tingkat ketiga, Arupadhatu (dunia yang belum berbentuk) tidak lagi mempunyai hiasan atau relief sebagai bentuk keterikatan terhadap unsur dunia.

Ketiga tingkatan tersebut dapat dilihat pada candi Borobudur berdasarkan beberapa relief yang ada. Relief yang ada panjangnya mencapai 3 meter. Selain itu, terdapat 1460 frame yang terjalin dengan beberapa permukaan partisi sekitar 1212 buah.

Sejarah Candi Borobudur: Ada Sejak Dinasti Syailendra Hingga Diakui Unesco Sebagai Warisan Dunia

Di bagian atas deretan bingkai terdapat semacam jahitan yang memanjang dan memanjang hingga satu setengah kilometer. Pada jahitannya sendiri terdapat hiasan berupa rangkaian bunga teratai.

Selain itu, bagian atasnya dihiasi 1.476 simbar berbentuk segitiga. Pada tingkat Kamadhatu dan Rudhatu terdapat 1.472 stupa dan 432 arca Buddha yang mengelilingi Candi Borobudur di semua sisinya. Kemudian, pada tingkat terakhir terdapat 72 stupa yang mengelilingi stupa induk di puncaknya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan ada beberapa tafsir lain yang mengatakan Candi Borobudur tidak hanya berlatar belakang agama Budha. Pembangunan Candi Borobudur diyakini sangat dipengaruhi oleh konsep pemujaan leluhur yang diwujudkan dalam bentuk bangunan bertingkat.

Mengenal Keunikan Candi Borobudur: Situs Warisan Dunia

Oleh karena itu, candi yang pembangunannya diperkirakan membutuhkan sekitar dua juta keping batu ini memiliki banyak fungsi, mulai dari sebagai monumen peringatan leluhur para pendiri Dinasti Syailendra hingga perayaan agama Buddha.

Mengenal Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Provinsi Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kemegahan Candi Borobudur sendiri sempat terbengkalai dan hilang karena tertimbun tanah dan abu vulkanik letusan Gunung Merapi.

Para ahli menduga Candi Borobudur terbengkalai akibat bencana Gunung Merapi yang meletus sekitar tahun 1006. Tidak mengherankan jika Candi Borobudur diperkirakan telah ditinggalkan antara tahun 928 hingga 1006.

Pemindahan ibu kota membuat masyarakat meninggalkan Candi Borobudur. Sekitar tahun 1365 M, Mpu Prapanca dalam naskah berjudul Negarakertagama yang ditulis pada masa kerajaan Majapahit. Teks tersebut menyebutkan “Vihara di Budur”.

Seiring berjalannya waktu pada abad ke-18, Candi Borobudur sudah tidak digunakan lagi. Banyak teks berbahasa Jawa, salah satunya berjudul Serat Centhini, yang menyebutkan letak candi ini sebagai bukit atau tempat yang dapat mendatangkan kematian atau kemalangan. Hal ini menandakan bahwa tempat tersebut ditinggalkan sebagai tempat suci umat Buddha.

8 Situs Warisan Dunia Di Indonesia

Berdasarkan catatan sejarah, Candi Borobudur ditemukan kembali pada tahun 1814. Saat itu Indonesia masih berada di bawah kekuasaan Inggris. Dikutip dari situs Pusat Konservasi Borobudur, Sir Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris, saat berkunjung ke Semarang, mendapat informasi bahwa kawasan Kedu terdapat bebatuan yang ditemukan di perbukitan sekitar desa Bumisegoro.

Kemudian Raffles memerintahkan seorang Belanda bernama Cornelius untuk memimpin pembersihan lokasi yang masih tertutup tanah, semak dan pepohonan. Cornelius juga mengajak 200 warga setempat untuk menebang pohon dan semak. Penggalian memakan waktu dua bulan, namun ada beberapa bagian yang tidak bisa digali karena bisa roboh.

Mulai tahun 1817, banyak penggalian kecil dilakukan, namun hasilnya tidak pernah didokumentasikan. Rupanya hingga tahun 1835, pembersihan situs bersejarah Candi Borobudur dilakukan oleh seorang warga daerah Kedu bernama CL Hartman. Tak hanya itu, Hartman juga melakukan kegiatan penelitian terkait situs tersebut. Namun laporan terkait penelitian ini tidak pernah dipublikasikan.

Mengenal Keunikan Candi Borobudur: Situs Warisan Dunia

Sejarawan dan arkeolog sekaligus presiden kedua pemugaran Candi Borobudur, Soekmono, mengatakan dalam bukunya yang berjudul Satu Abad Upaya Menyelamatkan Candi Borobudur (1991) bahwa fotografer Schaefer sebenarnya sudah mencoba memotret relief Borobudur sejak tahun 1845.

Alasan Unesco Jadikan Candi Borobudur Sebagai Situs Warisan Dunia

Namun karena foto Schaefer dinilai kurang memuaskan, dokumentasi relief Borobudur digambar langsung oleh tangan seorang prajurit bernama FC Wilsen. Sementara itu, artikel penjelasan Borobudur yang ditulis oleh Brumund telah diedit hingga Leemans mengolahnya kembali menjadi monografi resmi pada tahun 1873.

Berdasarkan informasi dari Balai Konservasi Borobudur, tercatat pemugaran Candi Borobudur dilakukan sebanyak dua kali. Pemugaran pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda di bawah pimpinan Van Erp. Selanjutnya pemugaran kedua dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Soekmono.

Penemuan pahatan batu di perbukitan kawasan Kedu diduga merupakan bekas Vihara Budur. Hal ini pun menjadi perhatian Raffles melalui asistennya, seorang insinyur Belanda bernama Christian Cornelius. Pada tahun 1907 hingga 1911, arkeolog dan ahli restorasi kelahiran Ambon Theodoor Van Erp menjadi orang pertama yang melakukan pekerjaan restorasi pada Candi Borobudur.

Dana yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda untuk pemugaran awal Candi Borobudur diperkirakan mencapai 48.000 gulden. Van Erp memulai pekerjaan pemugaran candi pertama ini dengan terlebih dahulu mengumpulkan batu-batu yang terpisah. Kemudian ia menggali di sekeliling candi hingga menemukan banyak hiasan.

9 Situs Warisan Dunia Unesco Di Indonesia 0

Pada tahun 1908, pemerintah Belanda menyetujui anggaran tambahan sebesar 34.600 gulden untuk restorasi yang lebih baik. Renovasi ini meliputi renovasi stupa utama dan stupa teras. Tak hanya itu, perbaikan juga dilakukan pada beberapa dinding koridor dan pagar langkan (Rupadhatu), serta perbaikan pada koridor tersebut. Renovasi awal ini selesai pada tahun 1911.

Pada renovasi pertama ini, Van Erp belum menyentuh kemiringan tembok yang semakin berbahaya. Van Erp lebih fokus pada perbaikan dan perataan lantai Candi Borobudur. Berdasarkan hasil kajian Balai Konservasi Borobudur, terdapat kemiringan permukaan tanah yang labil. Hal ini disebabkan terlalu banyaknya resapan air yang masuk ke dasar candi.

Pemugaran candi Borobudur yang kedua kali dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO pada tahun 1973 hingga 1983. Renovasi yang dipimpin Soekmono ini berlangsung sekitar 10 tahun, dimulai pada 10 Agustus 1973. Proyek kolosal ini resmi selesai pada 23 Februari.

Mengenal Keunikan Candi Borobudur: Situs Warisan Dunia

Artikel Terkait

Leave a Comment